Rabu, 12 Oktober 2011

Pernahkah anda berpikir bahwa akan menempuh jalan hidup seperti ini?


Jika merunut kebelakang, pasti kita melihat jalan yang pernah kita lewati, kadang jalan itu lurus, kadang sangat terjal, sempat terjatuh, kadang melingkar dan lain-lain. Kemarin saya diskusi dengan beberapa teman, dan obrolan sampai kesini karena mendadak seorang teman bertanya…”Benarkah dulu pernah memikirkan akan menjadi seperti ini?” Dan semua ramai menjawab…”Tidak, dulu begitu lulus, langsung ingin bekerja, mendapat uang, bisa membantu orangtua dan adik…”jawab salah satu teman. Teman yang lain menimpali…”Hmm saya dulu pindah ke perusahaan ini, karena ada iming-iming ada peluang untuk disekolahkan. Bagi orang seperti saya, yang berasal dari keluarga biasa, investasi untuk sekolah adalah hal yang sangat mahal,” jawab temanku satunya.
Obrolan ini mengingatkan saya, pada cerita pak Gde Prama (saya fans beliau), bahwa kita bisa melihat keindahan karena ada keburukan. Seorang gadis terlihat begitu cantik, karena kita membandingkan ada gadis lain yang wajahnya tidak cantik, walau antara yang cantik dan yang buruk rupa sama-sama berhati baik. Pembelajaran nya adalah, bahwa kita bisa mensyukuri kenikmatan yang kita peroleh, jika kita juga pernah merasakan sulitnya kehidupan, sulitnya mencapai cita-cita, sehingga dapat membandingkan antara dua hal yang berbeda, antara yang tidak menyenangkan dan hal yang menyenangkan.
Ada cerita lain, seorang anak muda sedih sekali, karena begitu lulus dari suatu PTN belum mendapatkan pekerjaan. Dia sangat ingin membahagiakan orangtuanya, namun tak sebuahpun lamaran memberikan jawaban, dan rata-rata menolaknya dengan berbagai alasan. Suatu ketika, dia mendapatkan surat, yang memintanya untuk ikut test di suatu BUMN. setelah melalui lima tahap test, sampailah dia pada tahap wawancara. Pada saat yang sama, surat lamaran yang dikirimkan setahun yang lalu, memberi jawaban, mengundangnya untuk ikut test dan wawancara pada perusahaan tersebut. Anak muda tadi bimbang, namun akhirnya dia memutuskan untuk meneruskan ikut test yang sudah dijalani lima tahap, pada tahap terakhir test dia lulus dengan nilai baik, dan terus mendapat pendidikan, serta kemudian ditempatkan di cabang perusahaan BUMN tersebut. Sekarang dia telah menduduki posisi penting di perusahaan tersebut, dan jika menengok kebelakang, maka dia berkata” Mungkin jalan hidupku ada di perusahaan ini”
Kadang kita dipindahkan ke tempat yang dianggap kurang menyenangkan, atau istilahnya dikotakkan. Tapi ternyata ada seseorang, yang walaupun dipindah ketempat yang dianggap kurang menyenangkan, dan hanya berhubungan dengan data dan angka-angka, dia malah banyak belajar, dan memahami angka-angka tersebut. Waktu yang ada banyak digunakan untuk membuat analisis perusahaannya, dan akhirnya Direksi merasa dibantu oleh adanya analisis perusahaan tersebut. Bagaimana kehidupan orang ini? Suatu ketika, saat dia akhirnya mendapat kesempatan menjadi seorang Pimpinan Puncak perusahaan, dia begitu ahli dalam analisis, dan menjadi seorang yang dikenal mampu melihat angka dengan cepat, pandai berkomunikasi dan ber empati dengan baik.
Oleh karena itu, kadang kita tak mendapatkan apa yang kita inginkan, namun dimanapun kita ditempatkan, tentu ada hal baru yang bisa dipelajari, betapapun membosankannya tempat baru tersebut, Jika kita bisa meng “create ” pekerjaan, membuat pekerjaan menjadi menyenangkan, maka orang lain akan melihat, bagaimana tangguhnya seseorang, dan betapa dia bisa bekerja tanpa ada bimbingan dan dimanapun berada dapat tetap berkarya, maka tawaran yang menarik akan menghampiri orang-orang seperti ini.
Kemarin sore saya juga mengobrol dengan teman, bagaimana membuat kita tetap bergairah, dimanapun kita berada. Kegairahan ini juga akan memotivasi diri kita untuk bekerja lebih baik, dan lebih baik lagi. Dan tanpa disadari, sebenarnya hal-hal seperti ini yang akan memberikan peluang baru, kesempatan baru, karena siapapun akan senang bekerjasama dengan orang yang penuh semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar